Senin, 11 Februari 2008

Bioteknologi-Pembuatan Tape Ketan

Materi Kelas 9 Smt.2 (Bioteknologi)


A. LANDASAN TEORI
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain Saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).

B. ALAT DAN BAHAN
1. Pengukus nasi (langseng) 1 buah
2. Panci atau baskom 1 buah
3. Tampah 1 buah
4. Cukil kayu 1 buah
5. Kipas 1 buah
6. Keler/daun pisang/plastik
7. Beras ketan hitam atau ketan putih
8. Ragi tape

C. PROSEDUR KERJA
1. Cuci bersih semua peraltan yang akan digunakan, lalu keringkan

2. Cuci bersih beras ketan yang akan digunakan




3. Rendamlah beras ketan tersebut selama 12 jam




4. Setelah direndam selama 12 jam, angkat beras ketan tersebut lalu bilas dengan air beberapa kali

5. Kukus beras ketan tersebut sampai matang






6. Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya


7. Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk sampai merata




8. Bungkus ketan yang tela dicampur ragi dengan daun pisang atau plastik, atau masukkan ke dalam keler (stoples)

9. Simpan selama 2-3 hari

catatan:
1. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk tidak manis dan terasa keras
2. Takaran ragi yang tepat biasanya diperoleh berdasarkan pengalaman
3. Kualitas tape yang baik turut ditentukan oleh jenis ragi yang digunakan dan asal ragi tersebut


D. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Apa fungsi perendaman selama 12 jam sebelum beras ketan dikukus?
2. Mengapa pemberian ragi harus dilakukan pada saat ketannya dingin?
3. Mengapa asal ragi dapat menentukan kualitas tape yang dihasilkan?


(Foto diambil saat kegiatan praktek pembuatan Tape Ketan oleh kelas 9B, Senin, 11 Februari 2008)
Read More...

Sabtu, 09 Februari 2008

Praktek Klasifikasi Makhluk Hidup

Materi ini terdapat di kelas 7 semester 2. Sebagai satu metode untuk membuat siswa lebih memahami konsep tentang pengelompokkan makhluk hidup, siswa ditugaskan untuk

melakukan pengelompokkan sederhana terhadap 20 buah daun yang bervariasi. Berikut gambaran kegiatannya.


Berburu berbagai macam daun untuk kemudian dikelompokkan berdasarkan bermacam ciri yang teramati oleh siswa, misalnya: bentuk daun, bentuk tulang daun, warna daun, panjang/lebar daun, dll.




Suatu cara yang dilakukan oleh seorang siswa untuk mempermudah melihat ciri yang dimiliki daun yang diperolehnya.





Siswa membuat bagan dikotomi pengelompokkan daun sebagai bentuk laporan tertulis.




Berdiskusi tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengelompokkan daun, juga membandingkan cara pengelompokkan dengan siswa yang lain.




Setelah kegiatan tersebut selesai dilakukan, siswa kembali masuk ke dalam kelas. Kemudian guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi kelas. Dalam diskusi ini akan terlihat bahwa pengelompokkan yang dilakukan oleh siswa yang satu bisa berbeda dengan siswa yang lain. Siswa juga dituntun untuk melihat bahwa dalam bagan dikotomi, semakin ke bawah, akan ditemukan semakin banyak persamaan daun yang berada dalam satu kelompok. Read More...

Membuat Tempe

Tempe bukan hanya enak, tapi juga bergizi, dan bisa diolah menjadi berbagai macam bentuk hidangan. Ternyata membuatnya juga tidak terlalu sulit. Berikut gambaran kegiatan pembuatan tempe yang dilakukan siswa kelas 9A dalam UAS Praktek, Senin, 26 November 2007.


“Fen, bantu aku memilih kacang kedelai yang busuk dan jelek donk…kita buang” pinta Livia.
“Setelah ini kita cuci ya, kalau ada yang mengapung, kita buang juga” kata Fenny




Setelah direbus, dan direndam selama 24 jam, kulit kacang kedelai kita kupas.
Itulah yang sedang dilakukan Afri dan Clint.




“Direbus sekali lagi, diamkan sampai hangat, baru deh dikasih ragi tempe. Terus, dibungkus diplastik atau daun pisang. Diamkan aja selama 2 hari…” jelas Lislianny kepada Lidya sambil mengaduk kacang kedelai




Setelah dua hari, kedelai mulai ditumbuhi jamur berwarna putih. Artinya…sudah jadi deh tempenya.
“Horeee…Pa, Ma, aku bisa bikin tempe!!”


Read More...